
Sementara ada juga yang berkumpul di taman kota dengan memakai yukata sambil menikmati udara musim panas dan menggantung kertas wishes mereka pada dahan bambu yang ada di sana bersama kertas-kertas milik orang lain. Pemandangan ini amat indah, hampir sama dengan pohon Natal, hanya saja yang ini berlangsung di musim panas.
Orang-orang ini biasanya menggunakan malam itu untuk berkumpul bersama teman-teman, menyalakan lentera, bergembira sambil bernyanyi dan bersenda gurau. Kalau sudah begini, semua orang akan berharap agar malam itu cuaca akan cerah dan tidak turun hujan. Setelah lewat malam itu, maka mereka akan menghanyutkan dahan bambu itu ke sungai atau menggunakannya sebagai orang-orangan sawah yang melambangkan tolakan terhadap bala dan kesialan.
Finally, Happy Tanabata for All, " The evening we meet, tanabata is endless. Tomorrow starts another year which seems to be endless too"
Taken from Santuarie's Blog
1 komentar:
test...
Posting Komentar